Laman

Jumat, 10 Februari 2012

Model Pembelajaran UN Melalui Media Kartu Remi

Selama beberapa bulan siswa kelas IX SMP Negeri 3 Bobotsari digodok dengan banyak latihan soal-soal prediksi UN sebagai bahan persiapan menghadapi Un 2012 yang akan dilaksanakan pada bulan April 2012. Ternyata siswapun mengalami kejenuhan. Jenuh karena setiap hari didulang dengan latihan soal, try out baik mapel B. Indonesia, B. Inggris, Matematika dan IPA.
Melihat kejenuhan siswa, Awal Hidayat,S.Pd selaku guru IPA Fisika mencoba menerapkan metode pembelajaran bermain sambil belajar, yaitu model pembelajaran bermain kartu remi. Guru harus kreatif membuat kartu remi yang terdiri dari angka 1 - 10 dan J, Q dan K dengan masing-masing diberi gambar cinta, wajik, riting dan waru. Semuanya ada 52 kartu. Kartu dibuat dari kertas cover/buffalo. Masing-masing kartu diberi soal prediksi Ujian Nasional. Berarti guru harus membuat soal sebanyak 13 item yang nantinya harus diselesaikan oleh siswa setelah bermain.
Jumlah paket kartu (1 paket ada 52 kartu) yang dibuat disesuaikan dengan jumlah siswa di kelas, misalnya terdapat 28 siswa maka guru harus membuat 7 paket kartu. Berarti masing-masing kelompok bermain terdri dari 4 siswa. Akan lebih baik kalau kartu yang dibuat untuk masing-masing paket warnanya berbeda, ini dikandung maksud agar mudah mengumpulkannya kembali jika siswa secara tak sengaja mencampur dengan kartu paket lainnya.
Setelah saya buat, saya cobakan dengan para siswa, ternyata siswa sangat antusias dan tertarik, rasa jenuh siswa hilang. Untuk mempermudah siswa bermain, saya terapkan dengan teknik inuman. Jika ada salah satu pemain yang kartunya habis berarti game, setelah itu kartu yang dipegang oleh pemain lain yang belum habis dikumpulkan jadi satu. Dari kartu-kartu yang mati itu, siswa disuruh mengerjakan soal dengan cara diskusi dalam kelompok tersebut. Guru bisa menyuruh untuk mengerjakan 2 - 3 nomor dulu, soal yang dikerjakan diserahkan kepada siswa yang memilih (bebas memilih). Setelah selesai dikerjakan secara diskusi, siswa bermain lagi dan mesetelah game mengerjakan soal kembali soal yang belum pernah dikerjakan. Berarti dalam permainan siswa secara tidak langsung telah mengerjakan soal sebanyak 13 nomor.
Apabila guru ingin mengganti soalnya atau masih ada SKL yang belum terdapat pada kartu, guru tidak perlu membuat kartu lagi. Kartunya tetap tapi soal-soalnya diprint out saja di lembaran kertas. Tentu soalnya sebanyak 13 nomor mulai dari nomor 1 - 10 dan nomor J, Q dan K. Kartunya hanya sebagai media bermain. Sehingga semua SKL UN akan tersampaikan kepada siswa. Akan tetapi jika dibuat kartu lagi akan lebih baik dengan konsekwensi banyak waktu dan tenaga untuk membuatnya. Silahkan mencoba semoga pembelajaran kita semakin diminati siswa.
Berikut gambar model pembelajaran bermain kartu remi di sekolah saya :
Bagi Bapak Ibu Guru yang ingin membuat kartu remi untuk pembelajaran siswa silahkan didownload, nanti dicetak sendiri-dipotong (gunting) sendiri. Semoga bermanfaat....Berbhakti untuk pendidikan.

Terima kasih telah mendownloadnya dan silahkan beri tanggapan atau komentarnya....

3 komentar: