Laman

Sabtu, 27 November 2010

Guru: Antara Kemuliaan dan Profesionalisme

Saya selalu tertarik dengan anak-anak kecil dalam seragam putih hitam yang bergegas menuju sekolah di pagi setiap 1 September di Rusia. Pakaian, sepatu, dan tas baru melengkapi senyum riang mereka menuju sekolah. Di tangan mereka selalu ada benda wajib yang membuat terharu dan bangga: seikat bunga yang indah yang akan mereka persembahkan kepada guru tercinta.

Bukan perkara sederhana mempersiapkan seikat bunga segar di awal musim gugur. Selalunya harga melejit hingga tiga kali saat awal tahun ajaran tiba. Meskipun demikian para orang tua tidak pernah jera mengusahakan buket bunga sebagai tradisi dan lambang kepercayaan dan penghargaan mereka terhadap guru.

Rusia dengan penduduk 145 juta jiwa memiliki jumlah guru lebih dari 1,2 juta orang. Hampir separuhnya (43%) bekerja di pedesaan dan pelosok negara terbesar di dunia tersebut. Menjadi guru adalah pengabdian setia kepada negara. Kesetiaan dan kebanggan yang mereka miliki kini mulai berbuah manis dengan perhatian yang serius dari pemerintah Rusia.

Guru di Rusia dua tahun yang lalu masih senasib dengan guru di Indonesia sekarang. Mereka belum sepenuhnya diakui sebagai pekerja profesional. Meskipun telah mendapat kemudahan untuk tempat tinggal, transportasi, fasilitas listrik, gas, dan air dari negara namun gaji rata-rata mereka masih belum memadai untuk kebutuhan primer kehidupan di Moskow.

Mencermati kondisi tersebut Pemerintah Rusia pada periode 2009-2010 melakukan percepatan program profesionalisme guru yang mirip dengan program sertifikasi di Indonesia. Melalui program tersebut jumlah guru profesional yang pada tahun 2008 hanya berjumlah 277,5 ribu orang mengalami pertambahan 413 ribu orang sehingga menjadi 690,5 ribu orang. Itu artinya guru yang profesional pada tahun ini telah mencapai 79%!

Dalam sambutan pada Hari Guru Rusia di Moskow, 5 Oktober 2010 yang lalu, Menteri Pendidikan Rusia, Andrei Frusenko menekankan pentingnya peningkatan kualitas guru sebagai agen perubahan di Rusia. Guru diharapkan memiliki wawasan terbuka, mampu memanfaatkan teknologi informasi mutakhir, dan jeli dalam membina minat dan bakat siswa-siswinya.

Sebagai bukti dukungannya, Fruzenko telah memulai Program Pembinaan Bakat dan Penyiapan Tenaga Kerja Trampil di Sekolah pada tahun ini. Program tersebut tentu saja sangat membutuhkan guru-guru yang handal dan kompeten di bidangnya. Di samping telah memiliki pengalaman mengajar yang cukup.

Andrei Fruzenko lebih jauh menjanjikan bahwa menjadi guru tidak lagi dianggap sebagai pegawai biasa. Mereka adalah pekerja profesional yang akan mendapatkan tunjangan kompetensi setiap 5 tahun. Tunjangan tersebut tentu dengan syarat bahwa guru yang bersangkutan terus meningkatkan kinerja dan kualitas kompetensinya dalam pendidikan.

Pada tahun ini saja Kementrian Pendidikan Rusia telah memberikan tunjangan wali kelas kepada 800 ribu guru setiap bulannya. Sebuah penghargaan yang besar untuk dedikasi guru.

Sebagai orang tua, tanpa sadar kita terkadang cemburu mengetahui ada sosok lain yang lebih didengar dan dituruti oleh anak-anak kita. Sosok yang sama perhatian dan kepeduliannya kepada anak-anak kita, dialah guru. Kadang kepercayaan anak kepada sang guru melebihi kepada orang tuanya sendiri.

Semua kata-katanya, baik nasihat, informasi, maupun ajakan guru sering kali lebih mampu menggugah anak untuk melakukannya ketimbang kata-kata orang tuanya. Kadang kita gregetan jika anak kita enggan mengikuti keinginan kita dengan dalih guru mereka berpendapat berbeda.

Kita patut lega dan berbangga dengan reformasi pendidikan di Indonesia yang perlahan tapi pasti mulai dirasakan oleh ujung tombak pendidikan: Guru. Sejak ditetapkannya APBN pendidikan sebesar 20% maka proyek-proyek besar pendidikan terus bergulir.

Pemerintah bersama dengan DPR telah berhasil menelurkan serangkaian undang-undang pendidikan yang diharapkan dapat membingkai pekerjaan besar membentuk anak bangsa seutuhnya.

Sebagai guru yang bekerja di pelosok terjauh dari tanah air saya merasakan berkah yang besar dengan program-program peningkatan profesionalisme guru yang dilaksanakan oleh Departemen Penddikan Nasional.

Pelatihan Kompetensi Guru, insentif guru, dana block grant pendidikan, dan sertifikasi guru adlaah beberapa yang dapat dirasakan langsung oleh kami, para guru. Tim pelatih dari Depdiknas juga terus memberikan pembinaan dan pemantauan dengan program Bimbingan Teknis (Bimtek) atas pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah-sekolah kami, Sekolah Indonesia Luar Negeri.

Sebagai guru, kami amat sadar bahwa ada amanat yang besar di balik kepedulian pemerintah kepada pendidikan ini. Pelatihan, bimbingan, dan supervisi yang intensif, meskipun melelahkan dan menguras energi para guru, diakui amat signifikan membuka wawasan guru untuk siap menjadi tenaga pendidik yang andal yang eksis di era globalisasi ini.

Berkaca dari perkembangan pendidikan di Rusia di atas, maka sepatutnya kita bersyukur bahwa reformasi pendidikan kita sudah selangkah lebih awal dari kebijakan yang mereka lakukan. Hanya saja perlu dievaluasi dengan baik agar pemberdayaan dan peningkatan profesi guru terus terarah dan fokus pada pembinaan siswa di masa depan.

Ada banyak kritikan bahkan hujatan sehubungan dengan penambahan gaji dan tunjangan bagi guru. Tidak sedikit kalangan yang mempertanyakan kelayakan diadakannya Block Grant, BOS (Biaya Operasional Sekolah), dan insentif yang diberikan kepada guru dan institusi pendidikan. Semua itu perlu ditanggapi secara bijak dan bertanggung jawab. Transparansi program dan keuangan menjadi salah satu syarat stabilitas.

Kita juga patut bersyukur karena sistem pendidikan kita sebagaimana yang tertera dalam Undang undang No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas tetap mengutamakan budi pekerti dan agama dalam kurikulum pendidikan nasional. Keberhasilan pendidikan pada seorang anak tercermin dari kebaikan budi bahasa dan kesalihannya terhadap agama.

Adalah ironis jika ada suara-suara yang menyerukan sekularisme untuk peningkatan pendidikan kita. Sementara pada saat yang sama Rusia menyadari pentingnya moral dan agama dalam pembinaan anak-anak bangsanya.

Hari Kamis, 25 November 2010, dua juta guru Indonesia memperingati hari jadinya yang ke-65. Masa depan anak-anak bangsa dipertaruhkan di pundak mereka. Kemuliaan dan keikhlasan mereka akan membawa kita kepada Indonesia yang lebih baik dan berkah. Bukan mustahil dalam 10 tahun ke depan, sebagaimana Rusia di Eropa, Indonesia akan menjadi pelopor peradaban di Asia dan Dunia.

Selamat Hari Guru. Di tangan dan hatimu Guru masa depan bangsa ini bertumpu!

Sumber Berita : Ahmad Marzuki S Si

Sabtu, 20 November 2010

KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME

A. PENDAHULUAN

Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi merupakan penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan. Seleksi alam merupakan kemampuan alam untuk menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan beradaptasi makhluk hidup yang mampu bertahan akan berlangsung hidupnya, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah, dalam peristiwa inilah alam akan berperan sebagai penyeleksi. Sedangkan perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap berlangsung.

B. ADAPTASI

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Macam-macam Adaptasi

Ada banyak bentuk adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptif ini dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat- alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya.

Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan.

Macam-macam adaptasi morfologi pada tumbuhan:

Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri- ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara adaptasi tumbuhan:

a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)


  1. Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
  2. Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
  3. Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
  4. Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.

b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)

  1. Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
  2. Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.

c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)

Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara.

Contoh: enceng gondok, kiambang

Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla,Vallisneria

Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.

Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.

Macam-macam adaptasi morfologi pada hewan:

a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung

Bentuk paruh dan kaki pada burung beraneka- ragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara memperoleh makanan tersebut.

Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung pemakan serangga demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda.

  1. Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya pendek, cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
  2. Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan dari air dan lumpur dan kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur.
  3. Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian dan tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap.
  4. Paruh burung pelatuk, runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon untuk menangkap dan memakan serangga di dalamnya. Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang untuk memanjat.

b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya.

  1. Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit, misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
  2. Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.
  3. Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
  4. Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu.

2. Adaptasi Fisiologi

Adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena menyangkut fungsi alat- alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.

Macam-macam adaptasi fisiologi:

a. Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput- rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.

b. Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.

c. Manusia yang biasa hidup di dataran rendah Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada dataran tinggi. Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai kadar oksigen rendah. Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah (eritrosit), maka orang yang berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih banyak agar tetap dapat bertahan hidup.

d. Ikan yang hidup di air laut, yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif.

e. Ikan yang hidup di air tawar, mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawa r, keadaan demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.

Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan:

  1. Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.
  2. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba- lumba dan paus sering muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen di udara, karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air.
  3. Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka untuk dapat bertahan hidup maka beberapa hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi , yaitu tidur panjang pada musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah gurun yang sangat panas pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yaitu melakukan estivasi yaitu tidur panjang pada musim kemarau supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun. Misalnya: kadal, katak, keong, dan lain-lain.
  4. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas.

C. SELEKSI ALAM

Di depan telah diterangkan bahwa habitat suatu organisme dapat mengalami perubahan dan perubahan tersebut mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya, dimana organisme yang hidup di dalamnya harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pada umumnya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru itu memerlukan perjuangan, dan hanya makhluk hidup yang paling sesuai dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup dan berkembangbiak untuk meneruskan keturunannya.

Jadi di sini alam akan menyeleksi terhadap semua makhluk hidup di dalamnya melalui berbagai faktor, misalnya dengan keterbatasan unsur-unsur yang diperlukan dalam kehidupan, antara lain: makanan, cahaya, air, tempat hidup dan sebagainya. Untuk mendapatkan kebutuhan hidup tersebut umumnya individu-individu harus melalui persaingan, dan hanya individu yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungannya akan lolos dari seleksi dan selanjutnya dapat meneruskan keturunannya (berkembangbiak), sedangkan individu yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya akan mengalami kesulitan dan mati atau harus berpindah mencari tempat yang baru yang lebih sesuai.

Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua organisme yang hidup di dalamnya, dimana hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat, sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah.

1. Punahnya Spesies Tertentu

Karena adanya seleksi alam maka individu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan mati dan akhirnya punah. Berikut beberapa contoh organisme yang hampir punah atau punah karena terseleksi oleh alam, yaitu:

a. Burung puyuh liar semakin punah

Hal ini disebabkan lingkungan hidup burung puyuh di daerah bebatuan dan bidang tanah yang bergumpal-gumpal semakin langka. Pada lingkungan seperti itulah burung puyuh liar akan lebih sesuai, sehingga sulit ditangkap pemangsanya. Karena lingkungan yang demikian sudah kian langka maka jumlah burung puyuh pun menjadi langka juga.

b. Punahnya Dinosaurus kurang lebih 65 juta tahun yang lalu secara bersamaan

Menurut pendapat para ahli, kepunahan Dinosaurus disebabkan karena jatuhnya meteorit raksasa ke bumi, yang menghamburkan awan debu sehingga menghalangi masuknya sinar matahari. Tanpa adanya sinar matahari maka tumbuhan akan mati, demikian pula Dinosaurus pemakan tumbuhan yang kemudian diikuti Dinosaurus pemakan daging.

2. Terbentuknya Spesies Baru

Setiap spesies selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi ini berlangsung sedikit demi sedikit menuju ke arah yang semakin sesuai dengan lingkungan hidupnya dan perubahan yang sedikit demi sedikit ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama dan diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga tidak mustahil kalau akhirnya dijumpai spesies yang menyimpang dari spesies nenek moyangnya. Dengan demikian adanya seleksi alam dan adaptasi menyebabkan terjadinya perubahan jenis makhluk hidup dari generasi ke generasi. Jika proses tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka perubahan tersebut dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Peristiwa ini disebut evolusi. Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menimbulkan spesies baru.

Tokoh evolusi yang sangat terkenal adalah Charles Robert Darwin, Ia berpendapat bahwa:

1. Spesies yang hidup sekarang, berasal dari species yang hidup dimasa silam.

2. Evolusi terjadi karena seleksi alam.

Pendapat ini didukung pengamatannya macam-macam burung Finch yang hidup di kepulauan Galapagos. Darwin menemukan kurang lebih 13 spesies burung Finch yang hubungan kekerabatannya sangat dekat, perbedaan yang paling menyolok di antara spesies-spesies itu adalah pada paruhnya, yang diadaptasi untuk jenis makanan tertentu. Burung- burung ini mempunyai paruh yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda,tampaknya burung- burung ini ada hubungannya dengan burung di Amerika Selatan. Menurut Darwin, bahwa nenek moyang burung Finch di kepulauan Galapagos berasal dari Amerika Selatan. Oleh karena suatu hal burung-burung Finch harus berpindah ke kepulauan Galapagos. Di kepulauan Galapagos burung Finch tersebut berpencar dalam berbagai lingkungan yang berbeda- beda akibatnya burung-burung tersebut harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya masing- masing, adaptasi ini terjadi turun temurun dan akhirnya dihasilkan variasi burung Finch yang banyak.

  1. Burung finch darat besar (Geospiza magnirostris) memiliki paruh besar yang diadaptasikan untuk memecah biji-bijian.
  2. Burung finch pohon yang berukuran kecil (Camarhynus parvulus) menggunakan paruhnya untuk memakan serangga.
  3. Burung Finch pelatuk (Camarhynus pallidus) menggunakan daun kaktus/ranting kecil sebagai alat untuk menyelidiki kehadiran rayap dan serangga pelubang kayu lainnya.

D. PERKEMBANGBIAKAN

Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya akan tumbuh dan berkembangbiak. Jadi sebelum organisme tersebut mati, ia akan berusaha menghasilkan keturunan sehingga dapat melestarikan jenis organisme tersebut. Kemampuan berkembangbiak setiap organisme tidaklah sama, ada organisme yang dapat berkembangbiak dengan cepat ada pula yang lambat.

Macam-macam Cara Perkembangbiakan

Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua yaitu perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegatatif. Untuk mengetahui perbedaan kedua perkembangbiakan perhatikan bagan di bawah ini.

1. Perkembangbiakan Generatif

Dari bagan di atas maka ciri perkembangbiakan generatif adalah didahului oleh peristiwa, yaitu peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur). Sifat anak yang dihasilkan bervariasi yaitu gabungan dari kedua induknya.

Beberapa macam cara perkembangbiakan generatif antara lain:

a. Perkembangbiakan dengan biji pada tumbuhan

b. Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar, contohnya pada ayam.

c. Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipar

d. Perkembangbiakan dengan menghasilkan telur yang sudah berkembang di dalam tubuh induknya (ovovivipar).

2. Perkembangbiakan Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif mempunyai ciri sebagai berikut.

a. Memerlukan satu induk.

b. Tidak perlu sel kelamin.

c. Tidak didahului fertilisasi.

d. Anak berasal dari bagian tubuh induknya.

e. Menghasilkan organisme yang sifatnya sama dengan induknya.

Beberapa macam cara perkembangbiakan vegetatif adalah:

a. Membelah diri

b. Membentuk tunas

c. Umbi batang, umbi lapis

d. Rhizoma, dan lain-lain

Pada beberapa organisme dapat berkembangbiak baik secara generatif maupun vegetatif sekaligus, misalnya: Paramaecium dan beberapa hewan Coelenterata yaitu Hydra, ubur-ubur dan lain-lain.

Tingkat Reproduksi

Adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan. Tingkat reproduksi dikatakan tinggi bila organisme tersebut dapat menghasilkan keturunan yang jumlahnya banyak dalam waktu singkat. Contoh: hewan Protozoa, serangga, bakteri, dan lain-lain. Sedangkan organisme yang tingkat reproduksinya rendah bila keturunan yang dihasilkan dalam jumlah sedikit dan dalam waktu yang lama. Contohnya: badak, gajah, banteng, orang utan, bunga Raflesia arnoldi, dan lain-lain.

Penyebab punahnya suatu organisme antara lain:

a. Tingkat reproduksinya yang rendah

b. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, misalnya membakar dan menebang hutan untuk lahan pertanian atau perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan hewan kehilangan habitatnya dan kini banyak yang spesiesnya makin langka.

c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan dan hewan menjadi langka karena perburuan untuk diambil bulu, kulit, tanduk dan lain-lain.

Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi hewan langka dari kepunahan antara lain:

a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk membantu pelestarian tumbuhan dan hewan langka di habitat alaminya.

b. Penangkaran hewan-hewan langka, para ahli menangkap hewan dari alam bebas, merawatnya dan mengupayakan agar hewan-hewan tersebut dapat berkembangbiak dalam kandang, kemudian anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan di habitat yang lebih cocok.

c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan.

Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu: harimau Jawa (Pantera tigris sondaicus), macan kumbang (Pantera pardus), tapir (Tapirus indicus), komodo ( Varanus komodoensis), maleo (Macrocephalon maleo), banteng (Bos sondaicus), mandril (Nasalis larvatus), cendrawasih (Paradisea minor), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), kakatua raja (Probociger aterrimus), buaya muara ( Crocodylus porosus). dan ular sanca hijau (Chondrophyton vindis).

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital. Dengan adanya transformator, keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk membawa listrik diperlukan kuda. Kuda (pada gambar) sedang membawa pembangkit listrik untuk penerangan lapangan ski. Seandainya transformator belum ditemukan, berapa ekor kuda yang diperlukan untuk penerangan sebuah kota? Fenomena pemindahan listrik akan kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi.

kuda

A. GGL INDUKSI

Pada bab sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan. Menurutmu, dapatkah kemagnetan menimbulkan kelistrikan? Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik) melalui eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu. Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan (seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.

1. Penyebab Terjadinya GGL Induksi

Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis- garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu. Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar 12.1.a (ingat kembali cara menentukan kutub-kutub solenoida).

gb121

Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang masuk ke kumparan. pada saat magnet keluar garis gaya dalam kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu merupakan kutub selatan, sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar 12.1.b. Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak bergerak. Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik). GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan disebut GGL induksi. Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut induksi elektromagnetik. Coba sebutkan bagaimana cara memperlakukan magnet dan kumparan agar timbul GGL induksi?

2. Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara memperbesar GGL induksi?

Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu :

  1. kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik)
  2. jumlah lilitan (N)
  3. medan magnet (B)
B. PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi energi listrik. Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi listrik. Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik adalah generator dan dinamo. Di dalam generator dan dinamo terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan. Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi mekanik yang diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang berulang secara periodik

1. Generator Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet tetap. Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin ganda. Generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah. Ciri generator DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi, generator AC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator. Sebuah generator AC kumparan berputar di antara kutub- kutub yang tak sejenis dari dua magnet yang saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan medan magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan sikat karbon yang terdapat pada setiap cincin. Kumparan merupakan bagian generator yang berputar (bergerak) disebut rotor. Magnet tetap merupakan bagian generator yang tidak bergerak disebut stator. Bagaimanakah generator bekerja? Ketika kumparan sejajar dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0 derajat), belum terjadi arus listrik dan tidak terjadi GGL induksi (perhatikan Gambar 12.2). Pada saat kumparan berputar perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan membentuk sudut 90 derajat. Saat itu posisi kumparan tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar, arus dan GGL makin berkurang. Ketika kumparan mem bentuk sudut 180 derajat kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet, maka GGL induksi dan arus induksi menjadi nol.

gb122

Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah yang berlawanan. Pada saat membentuk sudut 270 derajat, terjadi lagi kumparan berarus tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran kumparan selanjutnya, arus dan tegangan turun perlahanlahan hingga mencapai nol dan kumparan kembali ke posisi semula hingga memb entuk sudut 360 derajat.

2. Dinamo

Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator.

gb1231

Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada cincin yang digunakan. Pada dinamo arus searah menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah (komutator). Cincin ini memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian luar Dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan cincin ganda (dua cincin). Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana adalah dinamo sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda.

gb124

Jika roda berputar, kumparan atau magnet ikut berputar. Akibatnya, timbul GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir. Makin cepat gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak di dalam kumparan.

C. TRANSFORMATOR

Di rumah mungkin kamu pernah dihadapkan persoalan tegangan listrik, ketika kamu akan menghidupkan radio yang memerlukan tegangan 6 V atau 12 V. Padahal tegangan listrik yang disediakan PLN 220 V. Bahkan generator pembangkit listrik menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Kenyataannya sampai di rumah tegangan listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah cara mengubah tegangan listrik? Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan terminal output. Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output. Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder. Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.

gb125

Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan. Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran (output).

1. Macam-Macam Transformator

Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan demikian, transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.
a. Trafo step up

adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC.

gb1271
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
  1. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
  2. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
  3. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

b. Trafo step down

adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.

Trafo ini memiliki ciri-ciri:

  1. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
  2. tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
  3. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.

2. Transformator Ideal

Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder.

Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan :

rms12

Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan :

rms2

Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus :

rms3

Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator.

Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai :

rms4rms5

Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan:
Vp = tegangan primer (tegangan input = Vi ) dengan satuan volt (V)
Vs = tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A)
Is = kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)

LATIHAN

1. Sebuah trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjaDI 120 V. Hitunglah:

  • kuat arus primer jika kuat arus sekunder 0,6 A,
  • jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 300.

jwb1
2. Sebuah transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat arus pada kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 1 : 25, hitunglah:

a. tegangan pada kumparan sekunder,
b. kuat arus pada kumparan sekunder.3.

jwb2


Efisiensi Transformator

Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari transformator atau trafo yang ideal. Namun, pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut. rms6

LATIHAN

1. Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah

lilitan primer dan sekunder masing-masing 1000 dan 800, berapakah efisiensi trafo?

jwb3

2. Efisiensi sebuah trafo 60%. Jika energi listrik yang dikeluarkan 300 J, berapakah energi listrik yang masuk trafo?

jwb41

jwb421

SOAL LATIHAN

  1. Tegangan primer dan sekunder sebuah trafo masing-masing 10 V dan 200 V. Jika jumlah lilitan sekunder 6.000, berapakah jumlah lilitan primer?
  2. Sebuah trafo step down digunakan untuk mengubah tegangan AC dari 220 V menjadi 20 V. Berapakah:
    • perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder;
    • jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 100?
  3. Manakah yang lebih bagus kualitasnya trafo A efisiensinya 85% dan trafo B yang efisiensinya 90%? Mengapa? Coba jelaskan.

4. Penggunaan Transformator
Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan transformator step down. Trafo tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi tegangan lebih rendah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat, tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya kebutuhan peralatan listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat itu akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang trafo step down yang mampu mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat yang menggunakan transformator antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik jarak jauh.

gb128

a. Power supply (catu daya)
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V

b. Adaptor (penyearah arus)

gb129

Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode. Adaptor merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi penyearah arus adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

c. Transmisi daya listrik jarak jauh

Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.
gb1210

SOAL LATIHAN

1. Apakah perbedaan antara catu daya dengan adaptor?
2. Mengapa transmisi daya listrik jarak jauh menggunakan trafo?

Senin, 08 November 2010

Bobotsari : Gunung Slamet

Berikut adalah foto-foto keadaan Gunung Slamet Purbalingga.

Jumat, 05 November 2010

Abu Vulkanik Merapi Sampai di Bobotsari Purbalingga


Meletusnya gunung merapi di daerah Yogyakarta, ternyata membawa dampak ke berbagai daerah. Hujan abu vulkanik Merapi pada malam Kamis, 3 November 2010 sampai ke kota Bobotsari Purbalingga. Bahkan pada hari Kamis dan Jumat, hujan abu vulkanik sangat terasa di Bobotsari dan sekitarnya.Abu vulkanik yang cukup tebal ini mengharuskan orang harus memakai masker dan jarak pandang di jalan raya pun agak terganggu. Jalan-jalan tertutup oleh debu yang cukup tebal. Bahkan di depan RSUD kota Purbalingga, ketebalan debu abu vulkanik sangat tebal. Ini membuktikan bahwa letusan gunung Merapi pada tahun 2010 ini sangat dahsyat.
Menurut informasi, abu vulkanik merapi pun sampai ke berbagai kota-kota besar lainnya seperti Purwokerto, bahkan Ciamis dan juga Bandung.

Di halaman SMP Negeri 3 Bobotsari, ketebalan abu vulkanik juga sangat terasa. Hari Jumat, 5 November 2010 hujan abu vulkanik masih terjadi. Sehingga kegiatan senam pagi, untuk sementara waktu ditiadakan. Mengingat abu vulkanik ini sangat membahayakan siswa, menyebabkan mata perih.
Awal Hidayat dan Riswanto selaku staf pengajar, segera memerintahkan para siswanya agar tidak bermain di luar kelas. Semua siswa untuk tetap berada di dalam kelas, dan para siswa juga dihimbau agar menggunakan masker.

Menurut berbagai sumber informasi, bahwa letusan Gunung Merapi pada 2010 ini lebih besar daripada pada 2006 lalu. Namun demikian komposisi kimia material yang dilontarkan Merapi masih sama dengan letusan pada 2006.
"Jadi komposisi magma tidak jauh dari 2006. Tapi volumenya jauh lebih besar," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sukhyar kepada detikcom, Jumat (5/11/2010).
Selain itu, kandungan gas yang ada di perut Merapi juga lebih besar. "Kandungan silika 57 itu persen. Sama dengan 2006," lanjut Sukhyar.

Apakah letusan yang berbeda dari 2006 karena magma berasal dari kantong magma yang berbeda? "Kantong magma Merapi ada di sekitar 3 km dari puncak. Tapi yang penting adalah volume magma lebih besar dan kandungan gas lebih besar sehingga letusannya juga lebih besar," ucap Sukhyar.

Menurut dia, kini beberapa alat pemantau deformasi Gunung Merapi tidak dapat berfungsi akibat awan panas. Pengambilan sampel gas yang biasa dilakukan di dekat puncak Merapi pun tidak bisa dilakukan akibat daerah bahaya Merapi yang diperluas.

"Untuk Gunung Merapi ada alat seismik, pemantau deformasi, juga ada pencatat gas. Tapi tidak semua berfungsi. Yang deformasi tidak berfungsi karena awan panas, pengambilan sampel gas di puncak juga tidak mungkin sekarang ini," lanjut Sukhyar.

Meski demikian, menurut dia, alat seismik terus bekerja. Dalam kondisi seperti sekarang ini, alat seismik sudah bisa memberi banyak informasi terkait aktivitas Merapi.

"Seismik terus bekerja. Dan itu ada di stasiun (stasiun pemantau) yang banyak. Anda bisa lihat sendiri, alat yang kita punya sudah seperti milik Amerika Serikat," ucap Sukhyar.

Disampaikan dia, beberapa alat yang kini tidak berfungsi akan segera dipulihkan. Namun dia menegaskan, saat ini alat seismik pun telah mampu mengetahui aktivitas Merapi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kesalahan pemantauan maupun informasi.

"Alat seismik itu yang memantau kelakuan denyut jantung Gunung Merapi. Kita tahu bagaimana Merapi dengan melihat denyutnya," jelas Sukhyar.